Misteri Malam Ep.52 – Sacco dan Vanzetti: Tragedi Ketidakadilan yang Mengguncang Dunia
Kasus Nicola Sacco dan Bartolomeo Vanzetti, dua imigran Italia yang dieksekusi mati di Amerika Serikat pada 1927 atas tuduhan perampokan dan pembunuhan, telah menjadi salah satu simbol terbesar ketidakadilan dalam sejarah peradilan Amerika Serikat. Kisah mereka, yang dipenuhi kontroversi dan diwarnai oleh prasangka serta diskriminasi, terus menarik perhatian dan menjadi bahan kajian hingga saat ini.
Sacco dan Vanzetti adalah dua orang anarkis yang aktif dalam gerakan buruh di Amerika Serikat pada awal abad ke-20. Keduanya sangat kritis terhadap sistem kapitalis dan pemerintah. Sentimen anti-imigran dan anarkis yang tinggi pada masa itu membuat mereka menjadi sasaran kecurigaan.
Pada 1920, terjadi perampokan dan pembunuhan di sebuah pabrik sepatu di South Braintree, Massachusetts yang menelan dua orang korban jiwa. Saksi mata mengatakan aksi tersebut dilakukan oleh sekelompok imigran asal Italia.
Beberapa pekan setelah kejadian tersebut, Sacco dan Vanzetti ditangkap aparat kepolisian ketika sedang menaiki trem. Sacco ditangkap karena tertangkap basah membawa senjata api,. Sementara Vanzetti diciduk karena duduk di sebelah Sacco keduanya dianggap mirip dengan deskripsi pelaku yang diberikan saksi mata insiden perampokan.
Persidangan Sacco dan Vanzetti berlangsung selama bertahun-tahun dan diwarnai oleh berbagai kejanggalan. Beberapa bukti yang diajukan oleh jaksa penuntut umum dianggap lemah dan tidak meyakinkan. Salah satunya adalah hasil tes balistik yang menunjukkan bahwa peluru yang ditemukan di tempat kejadian tidak cocok dengan senjata milik Sacco. Selain itu, hakim yang memimpin persidangan menunjukkan sikap bias terhadap kedua terdakwa, sering kali memotong pembelaan pengacara mereka dan mengabaikan kesaksian para saksi yang meringankan.
Salah satu faktor utama yang membuat kasus ini begitu kontroversial adalah tuduhan bahwa Sacco dan Vanzetti dijatuhi hukuman mati bukan karena bukti yang kuat, melainkan karena latar belakang mereka sebagai imigran dan anarkis. Sentimen anti-imigran dan anarkis yang tinggi pada masa itu membuat mereka menjadi sasaran empuk. Ketakutan akan revolusi komunis dan anarkis yang melanda Eropa setelah Perang Dunia I semakin memperkuat prasangka terhadap Sacco dan Vanzetti.
Kasus ini memicu kemarahan publik di seluruh dunia. Banyak tokoh terkemuka, termasuk penulis dan intelektual seperti John Dos Passos, Upton Sinclair serta Bertrand Russell, turut mengkampanyekan pembebasan mereka. Kampanye ini menjadi salah satu gerakan sosial terbesar pada masa itu.
Meskipun terdapat banyak protes dan kampanye pembebasan, Sacco dan Vanzetti tetap dieksekusi mati pada 1927. Eksekusi ini memicu gelombang protes di seluruh dunia dan semakin memperkuat pandangan bahwa keduanya telah menjadi korban ketidakadilan.
Warisan kasus Sacco dan Vanzetti sangatlah penting. Kasus ini menjadi simbol perjuangan melawan ketidakadilan, diskriminasi, dan penyalahgunaan kekuasaan. Kasus ini juga mendorong reformasi sistem peradilan di Amerika Serikat. Hingga saat ini, masih banyak pertanyaan yang belum terjawab seputar kasus ini, dan para sejarawan terus melakukan penelitian untuk mengungkap kebenaran di balik tragedi tersebut.
Kamu bisa dukung Podcast ini lewat Trakteer:
GIPHY App Key not set. Please check settings